Pergi Menyadap Aren, Warga Nyatnyono Hilang di Lereng Gunung Ungaran sejak Minggu Kemarin

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Seorang warga Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang bernama Suwardi, sudah empat hari lebih dinyatakan hilang di lereng Gunung Ungaran. Pencarian Suwardi pun kembali dilakukan oleh Basarnas bersama gabungan relawan dari Kabupaten Semarang dan warga setempat pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Diketahui pada Sabtu, 7 Oktober 2023, Suwardi pergi bekerja menyadap aren di sekitar hutan pinus yang ada di lereng Gunung Ungaran. Namun hingga saat ini Suwardi tidak pernah kembali dan dinyatakan hilang.

Dantim Basarnas Semarang, Nur Musthova mengungkapkan area pencarian Suwardi diperluas untuk menyisir dan menemukan lokasi keberadaan warga Nyatnyono itu.

“Pencarian kami perluas sekitar satu setengah kilometer, artinya hingga saat ini luasan pencarian sudah mencapai sekitar tiga kilometer untuk mencari korban,” ungkapnya di sela melakukan pencarian Suwardi di Posko Ngaglik, Desa Nyatnyono.

Lebih lanjut, Nur menjelaskan jika tim relawan dan Basarnas sudah dibagi menjadi beberapa unit atau Search and Rescue Unit (SRU) untuk disebar ke berbagai titik penyisiran, termasuk dibantu dengan warga sekitar.

“SRU pertama ke perbatasan pinus, ke arah kiri ke jurang Cipenggih. Lalu SRU kedua kita mengarah ke ke arah kebun kopi, dilanjutkan SRU ketiga ke sekitar Makam Nyai Soka dan SRU keempat nanti ke arah Sibrojol,” sebutnya.

Kontur tanah yang curam, lanjutnya, serta banyaknya sejumlah jurang-jurang lainnya disekitar lokasi pencarian menjadi kendala tersendiri bagi tim relawan dan Basarnas.

“Kendala penyisiran ini karena kontur tanah di sini banyak jurang, jadi kami harus berhati-hati agar tim pencari korban ini tidak terpelosok ke dalam jurang,” paparnya.

Tidak hanya itu, tim relawan dan Basarnas juga terkendala penamaan wilayah yang belum tercatat di dalam peta.

“Jadi banyak sekali wilayah di sini yang belum tercatat di dalam peta, sehingga kami harus melibatkan warga lokal setempat untuk membantu mencatat titik mana saja yang telah kami lalui untuk mencari Suwardi ini,” imbuhnya.

Komunikasi yang sulit juga menganggu jalannya proses penyisiran pencarian korban hilang itu.

“Komunikasi kami juga mengalami kendala, sehingga terkait titik koordinasi titik kami berada harus menggunakan koordinat dan nama wilayah yang melibatkan warga tadi,” paparnya.

Tim Basarnas dan relawan gabungan itu juga melibatkan anjing pelacak atau K-9 dalam proses pencarian yang rencananya akan dilakukan selama 7 hari itu.

“Kami harap korban ini bisa segera ditemukan, apalagi nantinya kami pasti akan melibatkan anjing pelacak untuk dapat membantu kami mencari Suwardi,” harapnya.

Sebagai informasi, Basarnas dan tim relawan gabungan itu telah mencari Suwardi yang dinyatakan hilang itu sejak Minggu, 8 Oktober 2023 atau memasuki hari ketiga Suwardi dinyatakan hilang oleh keluarganya.

Sejumlah unsur terlibat dalam melakukan penyisiran mencari Suwardi yang hilang di lereng Gunung Ungaran itu, diantaranya adalah Basarnas, BPBD, Perhutani, Tagana, Nyawa Wali, SAR Bumi Serasi, Bankom, Linmas, Jagawana, Sarda, dan relawan lainnya serta dibantu oleh warga setempat.

Bahkan, tim Basarnas juga meminta bantuan kepada wilayah lain, seperti relawan di wilayah Umbul Sidomukti, Pos Mawar di Gunung Ungaran, lalu relawan di Desa Lerep yang melalui jalur Indrokilo, dan beberapa diantarnya nantinya juga akan diminta bantuan untuk membantu mempercepat penemuan Suwardi.(Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts