Suhu Naik, Bawen Jadi Wilayah dengan Kasus Kebakaran Terbanyak di Kabupaten Semarang

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Satpol PP dan Damkar (Poldam) Kabupaten Semarang mencatat sepanjang tahun ini hingga 1 Oktober 2023, banyaknya kejadian kebakaran akibat musim kemarau panjang dan naiknya suhu panas (El Nino) yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Kepala Poldam Kabupaten Semarang Anang Sukoco mengatakan total sudah ada 183 peristiwa kebakaran.

“Kalau dari data rekap kami wilayah di Kecamatan Bawen paling banyak terjadi, yakni ada 28 peristiwa kebakaran. Kedua ada di Kecamatan Bringin yakni total ada 26 kejadian kebakaran, serta ketiga ada di wilayah Kecamatan Ungaran Timur yakni ada 24 kejadian kebakaran,” jelas Anang.

Sementara, katanya, kebakaran paling banyak melanda lahan kering, yang jumlahnya mencapai 116 kejadian.

“Sedangkan, kebakaran yang melanda rumah data yang ada di kami ini ada sebanyak 32 kejadian,” paparnya.

Ia menyebutkan pada bulan Agustus saja terdapat 23 kasus kebakaran. Kemudian, kasusnya meningkat pesat pada bulan September.

“Di bulan September 2023 ini dalam satu bulan total ada 92 kejadian kebakaran. Di mana untuk peristiwa kebakaran di dalam wilayah Kabupaten Semarang ada 89 kejadian, karena yang tiga itu ada di luar Kabupaten Semarang, namun kami diminta membantu upaya penanganan pemadaman,” tuturnya.

Selain El Nino, yang menyebabkan banyaknya kasus kebakaran yakni adanya fenomena Indian Ocean Dipole atau Dipol Samudra Hindia. Ia menjelaskan Indian Ocean Dipole merupakan suatu fenomena osilasi suhu air permukaan laut yang tak teratur yang menyebabkan wilayah barat Samudra Hindia lebih hangat dan lebih dingin dibandingkan wilayah timur Samudra Hindia.

Menurut Anang, kedua fenomena tersebut membuat udara menjadi lebih kering. Ditambah lagi, katanya, musim kemarau pada umumnya memiliki tingkat kelembapan udara yang rendah.

“Kelembapan rendah menyebabkan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti sampah membuat api merambat dengan cepat,” kata dia.

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya bisa mengantisipasi terjadinya kebakaran.

“Seperti mencabut alat listrik yang tidak terpakai. Perhatikan juga instalasi listrik yang kurang terawat atau kabel yang terlalu panas akibat pemakaian berlebih. Selain itu, awasi peralatan memasak dengan cermat dan tidak meninggalkannya tanpa pengawasan langsung,” tandasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts