Sampah dan Pompa Air Bermasalah Jadi Penyebab Banjir di Kota Semarang

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, mengakui jika sampah dan masalah pompa air masih menjadi penyebab banjir di Kota Atlas. 

Hal itu disampaikan Mbak Ita usai meninjau dua rumah pompa pengendalian banjir di wilayah Semarang bagian barat yakni Tawang Mas dan Madukoro, Selasa, 2 Januari 2023. Terpantau Rumah Pompa Tawang Mas masih banyak ditemukan tumpukan sampah di saluran air.

Pihaknya meminta dinas terkait untuk segera membuat screen penyaring sampah, agar limbah padat tidak mengganggu aliran air.

“Karena pada saat banjir itu limpasan dari Semarang Indah airnya menumpuk karena terhambat sampah, dan itu termasuk sampah pasar. Sehingga dengan adanya penyaring, minimal membantu,” ujarnya di sela-sela kegiatan. 

Selain itu, ditemukan pula kerusakan pada panel penggerak yang menjadi pemicu pompa tidak berfungsi.

“Ada kerusakan satu panel untuk menggerak. Satu panel ini nanti informasi dari DPU akan datang dari Jerman. Kemudian tambahan kapasitas pompa, karena di sana memang harusnya ada kotakannya itu lima pompa, sekarang masih ada tiga,” jelasnya. 

Selanjutnya saat meninjau Rumah Pompa Madukoro, masih diperlukannya bantuan dua unit pompa mobile. Pompa itu digunakan utnuk membantu menarik air dari wilayah Semarang Indah dan Puri Anjasmoro.

“Kedua permasalah sangat klasik, masalah pompa dan sampah. Jadi pompa ini sejak 2014 bantuan BBWS, karena ini airnya menuju ke Banjir Kanal Barat. Sehingga kita upayakan bisa minta dulu kepada Menteri PUPR,” bebernya. 

Di sisi lain, Mbak Ita mengaku pengendalian banjir di Kota Semarang masih terkendala dengan permasalahan sedimentasi. Seperti di Banjir Kanal Barat, pengendapan material susah dikendalikan. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)

Similar Posts