Ratusan Korban Banjir di Semarang dapat Layanan Servis Motor Gratis
SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ratusan korban banjir bandang di Perumahan Wahyu Utomo Ngaliyan, Kota Semarang mendapatkan layanan servis motor gratis.
“Kita berpartisipasi untuk membantu warga yang terkena musibah banjir Sungai Beringin. Kami langsung membuka posko layanan servis gratis,” ujar pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngaliyan, Budi Alwi Munawar (55) pada Sabtu, 12 November 2022.
Dalam pelayanan servis motor untuk korban banjir tersebut, pihaknya menggandeng SMK 2 Muhammadiyah yang sudah terampil dalam memperbaiki motor yang rusak.
Pelayanan hanya dikhususkan pada motor yang tidak bisa berjalan karena kemasukan air. Ia menyebut VVT-i dan karburator menjadi kerusakan dominan dalam pelayanan servis tersebut.
“Kebanyakan kerusakan karena mesin kemasukan air. Bahkan, kami berikan busi gratis juga,” katanya.
Kendala yang dihadapi ketika melayani servis gratis yakni banyaknya sparepart kendaraan tidak lengkap. Sehingga, harus menunda memperbaikinya.
“Kita tidak bisa tangani semua, posisi onderdil barang sudah tidak lengkap,” ungkapnya.
Sebelumnya, Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberikan layanan servis dan laundry gratis bagi warga terdampak banjir. Anggaran yang digelontorkan untuk korban banjir sebesar Rp 1,8 miliar.
Masing-masing warga yang terdampak mendapatkan nominal bantuan yang berbeda-beda. Mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 10 juta.
“Bermacam-macam sesuai kondisinya, mulai Rp 1 juta, Rp 2,5 juta, Rp 5 juta, dan Rp 10 juta,” jelasnya
Lebih lanjut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan bekerja sama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah untuk mencari akar penyebab banjir di wilayah Ibukota Jawa Tengah. Nantinya, akan dibantu dengan tenaga ahli geologi.
“Saya juga meminta ke Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah yang mereka kan punya tenaga geologi. Tenaga ahli tanah yang kita nggak punya. Sehingga, mereka bisa melihat, mengkaji apa-apa sih yang dampaknya dari atas, apakah alih fungsi lahan, apakah mungkin penyebab yang lainnya,” ucapnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)