Dispertanikap Kabupaten Semarang Ajak Warga Ikut Awasi Hewan Kurban

UNGARAN, Lingkarjateng.id – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang menggelar kegiatan “Sosialisasi Kurban 2024” di Aula Kantor Dispertanikap setempat pada Kamis, 6 Juni 2024.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dispertanikap Kabupaten Semarang, Yohana Diah Haruni, mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk pelayanan berupa jaminan aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) pada produk hewan kurban saat diterima masyarakat.

“Di sosialisasi ini kami libatkan 150 orang masyarakat yang terdiri dari kaur kesra, lalu ada petugas KUA, takmir masjid, kaur desa, petugas kesehatan hewan di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang, dan lainnya,” ungkap Yohana.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa aksi perubahan yang dilakukan ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pemantauan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal.

“Di sini kami biasanya untuk pemeriksaan hewan kurban kebanyakan dari petugas kami di dinas, tapi berbeda di tahun ini, jika di tahun ini kami memberikan tugas kepada takmir masjid di 19 kecamatan ini. Sehingga, tujuannya sosialisasi ini kami berikan pengetahuan kepada mereka produk yang ASUH ini seperti apa saja,” imbuhnya.

Yoana mengatakan bahwa setelah para takmir mempunyai pengetahuan soal produk yang ASUH, diharapkan mereka bisa membantu petugas Dispertanikap dalam proses pemantauan hewan kurban di lingkungan masjid masing-masing.

“Dan dari hasil pemantauan para takmir masjid ini dilaporkan ke kami, jadi masyarakat berpartisipasi dalam hal pemantauan hewan kurban menjelang Idul Adha tahun ini. Selain sosialisasi, kami juga melakukan pendampingan ke para takmir masjid ini,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa nantinya akan ada dua laporan yang masuk ke Dispertanikap terkait pemantauan produk hewan kurban, yakni dari petugas dan masyarakat. Pemantauan khususnya dilakukan pada hati hewan yang rentan ditemukan cacing di dalamnya.

“Produk hewan kurban ini misal hati, daging, jeroan atau organ hewan kurban ini yang dilaporkan ke kami adalah produknya aman dikonsumsi tidak, apakah bermasalah atau tidak,” bebernya.

Ia menerangkan bahwa program pemberdayaan masyarakat terkait sosialisasi kurban ini akan dilakukan bertahap, mengingat program ini baru kali pertama dijalankan oleh Bidang Keswan dan Kesmavet Dispertanikap Kabupaten Semarang.

Menurut Yohana, program tersebut dinamakan Punokawan ASUH yang merupakan program resmi dari Dispertanikap.

“Sekarang ini jangka pendek ke menengah dulu, usai para takmir masjid berikutnya kita akan sosialisasikan program ini ke Kader PKK di Kabupaten Semarang, dan karena ini berdekatan dengan Idul Adha pasti kita sasar dulu adalah takmir masjid yang nanti akan mengurus langsung hewan-hewan kurban ini,” terang Yohana.

Yoana mengatakan ada beberapa ciri-ciri produk hewan yang layak konsumsi, di antaranya adalah daging dan organ tidak berwarna merah kehijauan (pucat), tidak berlendir, dan tidak berbau menyengat.

“Kemudian, pemeriksaan pada hati sapi, apakah ada cacingnya atau tidak bisa dengan cara dibelah hati produk hewan itu,” ucapnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts