Picu Macet, Perbaikan Gorong-Gorong di Jalan Pantura Semarang-Kendal Diperkirakan Selesai dalam Seminggu

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pengguna jalan yang melintasi rute Mangkang Semarang menuju Kendal, terutama di wilayah jalan pantura Semarang-Kendal diimbau untuk berhati-hati karena adanya kemacetan. Proyek perbaikan box selokan gorong-gorong ini menyebabkan penumpukan kendaraan sejak Selasa, 16 Januari 2024 dengan antrean berkilo-kilometer.

Kepadatan ini sangat terasa dari Pabrik Sango hingga Kawasan Industri Wijaya Kusuma melewati TPU Tugurejo dan berlanjut hingga persimpangan Jalan Tugurejo Raya.

Atmo (35) yang kesehariannya bekerja sebagai kurir paket mengaku terpaksa melewati jalur alternatif untuk mencapai kota meskipun harus menempuh jarak lebih jauh demi menghindari kepadatan di jalur pantura.

“Harus pinter-pinteran nyari jalan pintas. Kalau nggak, paketan saya ini bisa tertunda lama walaupun bos saya memaklumi dengan adanya kemacetan ini,” ucap Atmo.

Ridwan (43) salah satu sopir truk kontainer  yang melewati Jalan Pantura Semarang-Kendal mengeluh karena boros bahan bakar akibat kemacetan. Ia menyebut sudah menghabiskan 10 liter hingga 20 liter BBM karena kemacetan ini.

“Kalau saya jalan macet gini bikin boros bahan bakar 10 liter,” ucap Ridwan sopir truk kontainer kepada wartawan Koran Lingkar, Rabu, 17 Januari 2024.

Sementara itu, Kepala Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Eko Mulyanto mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan perbaikan box selokan di dalam lintang jalan raya untuk memperlancar aliran sungai. Dirinya memperkirakan pengerjaan proyek akan memakan waktu selama sepekan.

“Kita mulai pengerjaan pada hari Selasa, 16 Januari 2024 dan prosesnya memakan waktu kurang lebih satu minggu dengan mengerahkan kurang lebih 20 pekerja dari mulai operator dan harian yang dipekerjakan untuk penutupan pengecoran,” kata Eko saat ditemui di lokasi proyek, Rabu, 17 Januari 2024.

Ia menjelaskan, pengerjaan tersebut dari KM 42 sampai KM 8.

“Itu untuk pengerjaan pengecoran jalan yang belum dicor istilahnya, serta untuk box atau perbaikan gorong-gorong. Kami ada 3 box, diantaranya KM 12 untuk box selokan, KM 13 dan KM 22,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ridwan menyampaikan bahwa untuk pengerjaan penggalian box atau gorong-gorong dikerjakan mulai pagi hingga sore. Sementara, untuk pengecoran dilakukan sampai malam hari.

Pihaknya menyatakan juga bekerja sama dengan anggota Polantas (Polisi Lalu Lintas) untuk mengantisipasi penutupan dari tiga jalur menjadi satu jalur.

“Jadi untuk pembukaan, kita ada dua jalur untuk mengurai kemacetan. Jadi untuk masyarakat juga saya harap untuk bersabar dan selalu berhati-hati dalam berkendara terutama di area jalan yang sedang kita perbaiki,” imbaunya. (Lingkar Netwrok | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)

Similar Posts