Lahan Seluas 12 Hektare Milik Pemkab Semarang Kena Imbas Pembangunan Tol Yogya-Bawen

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Lahan seluas 12 hektare lahan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terkena imbas pembangunan Tol Yogya-Bawen. Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyebutkan beberapa fasilitas umum yang ada di Desa Tegalrejo, Kelurahan/Kecamatan Bawen juga ikut terdampak.

Beberapa fasilitas umum itu adalah Kantor Kelurahan Bawen, sekolah SDN Bawen 01, lapangan olahraga Bawen, makam punden, dan sumber mata air warga setempat.

 “Ini sedang kita lakukan tinjauan untuk lahan pengganti yang sifatnya harus segera dilakukan relokasi, seperti Kantor Kelurahan Bawen karena kaitannya dengan pelayanan. Kemudian lahan relokasi SDN Bawen 01 dan relokasi lapangan olahraga Bawen,” ujarnya, Senin, 3 Juli 2023.

Bupati Ngesti menjelaskan, beberapa waktu lalu telah dilakukan rapat musyawarah antara Forkopimda Pemkab Semarang dengan warga di Desa Tegalrejo, Kelurahan Bawen. Berdasarkan hasil kesepakatan, ketiga fasilitas umum tersebut akan direlokasi masih di Desa Tegalrejo, Kelurahan Bawen, Kabupaten Semarang.

Peninjauan titik relokasi pun mulai dilakukan pada Senin, 3 Juli 2023 kemarin di wilayah setempat.

“Ada beberapa pilihan untuk lokasi relokasi ini. Khususnya untuk SDN Bawen 01, yakni di lahan milik Pemda tepatnya di dekat bekas Perumahan Ayangan, Desa Tegalrejo RT 02, Kelurahan Bawen, dan semua sudah sepakat setelah kita tinjau lokasinya,” jelas Bupati Ngesti.

Di sisi lain, untuk lokasi relokasi ketiga fasilitas umum tersebut, juga masih menunggu proses keabsahan administrasi surat-surat lahan, setelah dilakukan tinjauan oleh Bupati Semarang itu.

“Untuk lahan pengganti, kita masih tunggu hasil keabsahan administrasi surat-suratnya. Termasuk total semua aset Pemda Kabupaten Semarang yang terkena imbas pembangunan proyek Tol Bawen-Joga ini seluas 12 hektar. Kita juga masih menunggu proses dari tim apprasial dan PT Trans Marga Jateng (TMJ) seperti apa nanti, karena saat ini untuk hitungan rupiah juga belum bisa disampaikan karena masih proses perhitungan,” sebutnya.

Sementara untuk lahan relokasi Kantor Kelurahan Bawen dan lapangan olahraga Bawen, Bupati Ngesti juga membeberkan akan memindahkannya di lahan milik Pemkab Semarang, yakni di Ngrawan Lor, Kelurahan Bawen, Kabupaten Semarang.

“Di lokasi itu ada lahan aset milik Pemda Kabupaten Semarang seluas 3,5 hektar. Saya kira akan cukup untuk bisa membangun Kantor Kelurahan Bawen dan lapangan olahraga Bawen yang terkena dampak pembangunan proyek tol itu. Nanti jika nyatanya ada lahan milik warga, segera akan kami beli untuk bisa menbangun Kantor Kelurahan Bawen dan lapangan olahraga ini,” tuturnya.

Bupati Ngesti juga menegaskan, jika Pemkab Semarang mendukung proses percepatan pembebasan lahan untuk proyek Tol Yogya-Bawen ini.

“Kami dukung penuh proses percepatannya, baik untuk pembebasan lahan dan infrastrukturnya. Semoga prosesnya lancar, tidak ada pihak-pihak yang dirugikan, dan pesan saya jangan sampai nantinya bermasalah artinya aman dari sisi permasalahan hukum,” tegas Bupati Semarang itu.

Di sisi lain, Lurah Bawen Tri Harjanto menjelaskan bahwa bangunan SDN Bawen 01 memiliki luas tanah 3.735 meter persegi, kantor kelurahan seluas 1.984 meter persegi, dan lapangan olahraga seluas 13.690 meter persegi.

Ia juga menyebutkan, dari hasil tinjauan di lokasi, titik relokasi ketiga fasilitas tersebut sudah ditentukan.

“Kalau untuk bangunan sekolah warga meminta tetap di lingkungan Tegalrejo. Sedangkan untuk kantor kelurahan ada di lingkungan Ngrawan Lor,” terangnya, Senin, 3 Juli 2023.

Namun dari beberapa titik tersebut masih dalam tahap penilaian. Bangunan sekolah diharapkan di Oktober hingga November 2023 sudah bisa dikerjakan nantinya. Sedangkan untuk sumber mata air dan makam punden sifatnya tidak tergesa-gesa.

“Dan sementara itu, untuk ketiga fasilitas umum lainnya memiliki sifat yang mendesak. Sehingga tinjauan ini dimaksudkan untuk mencari lokasi relokasi ketiga fasilitas umum di Desa Tegalrejo, Bawen ini, seperti Kantor Kelurahan Bawen, SDN Bawen 01, dan juga lapangan olahraga Bawen,” sebutnya.

Di sisi lain, Kepala SDN Bawen 01 Sumeri menyebutkan, bahwa pihaknya menyetujui  adanya relokasi SDN Bawen 01 itu.

“Kami berharap pembangunanya berjalan dengan baik, artinya sarana prasarana (sarpras) yang ada saat ini bisa diganti dengan baik,” ungkap Sumeri.

Tidak hanya itu, ia juga berharap usai ditentukan lokasi relokasi SDN Bawen 01 yang tetap ada di Desa Tegalrejo, Bawen ini. Kemudian gedung pengganti bisa diselesaikan dahulu tahapan pembangunanya.

“Jadi kami harap gedung pengganti sekolahan bisa selesai dulu dibangun, baru gedung sekolah yang lama bisa dirobohkan. Karena jika tidak seperti itu, anak-anak kami atau siswa di sini bagaimana nanti proses belajarnya jika bangunan baru belum selesai tahap pembangunanya tapi gedung lama sudah dirobohkan,” imbuhnya.

Diketahui, saat ini total ada 184 siswa yang bersekolah di SDN Bawen 01 itu. Dengan demikian, Sumeri berharap bahwa nantinya proses pemindahan gedung sekolah tidak mengganggu proses pembelajaran siswa sekolah itu saat sudah memasuki proses pembelajaran.

“Kami dukung proyek ini, tapi kami juga berharap nantinya proses relokasi juga tidak menganggu proses belajar para siswa di sini ketika nantinya mereka sudah masuk atau aktif bersekolah kembali,” tutup Sumeri. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts