Malam 1 Suro, Warga Ambarawa Jamas Patung dr Tjipto Mangoenkoesoemo

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Peringatan malam 1 Suro di daerah Gamblok, Kupang Dalangan, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, sejumlah orang yang tergabung dalam Komunitas Ciptoan Ambarawa melakukan jamasan patung dr Tjipto Mangoenkoesoemo pada malam Rabu Legi, 19 Juli 2023.

Adapun tujuan dari proses jamasan Patung Tjipto Mangoenkoesoemo itu untuk melakukan ruwatan dengan cara di cuci dan disertai dengan kegiatan “Slametan Suronan” di selasar sekitar patung tersebut.

Plt Camat Ambarawa, Eka Jaya Sakti mengatakan bahwa, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan jamasan patung pahlawan tersebut.

“Atas nama masyarakat Ambarawa tentu kami sangat berterima kasih dengan Komunitas Ciptoan yang melakukan pembersihan patung pahlawan tersebut dengan acara jamasan. Dan kegiatan ini saya kira juga sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan tersebut,” katanya disela acara jamasan itu.

Dia mengatakan, kegiatan tersebut juga dihadiri anggota Komisi B DPRD Kabupaten Semarang The Hok Hiong sekaligus pihak pemrakarsa pembuatan patung dr Tjipto Mangoenkoesoemo di Ambarawa.

“Ya patung ini sudah diresmikan pada tahun 2018 lalu oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Almarhum Tjahjo Kumolo saat itu, tepatnya tanggal 3 Maret. Dan sejak itu sampai saat ini patung ini belum pernah di jamas atau dibersihan,” imbuh Eka Jaya.

Sementara itu, The Hok Hiong (73) mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk merawat dan meruwat patung dr Tjipto Mangoenkoesoemo di Ambarawa.

Langkahnya ini, disebutnya sebagai acara budaya Jawa yang merupakan warisan leluhur.

Selain bentuk pelestarian, penjamasan pada patung yang telah berdiri lima tahun silam itu disebutnya sebagai upaya menghargai karya orang lain.

“Langkah ini kami bersama Komunitas Ciptoan ini sebagai bagian dari budaya Jawa, dalam peringatan Suro ini dan tidak ada salahnya kita melakukan bersih-bersih. Hanya saja, bersih-bersih kali ini dengan mencuci patung dr Tjipto yang sudah lima tahun berdiri. Intinya, kegiatan ini merupakan salah satu nguri-uri budaya Jawa dan dilakukan dengan ikhlas dan tulus,” bebernya.

Mengingat prosesi jamasan di setiap peringatan Suronan menjadi kegiatan yang kental akan budaya Jawa, menurit dia, sosok pahlawan dr Tjipto Mangoenkoesoemo juga dikenal sebagai orang Jawa.

“Dengan begitu sangat harus dan wajib sekali serta layak kita sebagai orang Jawa melakukan ruwatan dan perawatan dengan cara di jamas sebagai bentuk penghormatan kita kepada beliau, sosok pahlawan dr Tjipto Mangoenkoesoemo,” sebutnya.

Sementara itu, salah satu tokoh pemuda di Ambarawa, Yunawan Putranto mengaku kagum dengan kegiatan jamasan patung dr Tjipto Mangoenkoesoemo tersebut.

“Langkah melakukan pencucian patung dr Tjipto ini sangat bagus dan layak kita dukung. Bukan bangga bisa membuat patungnya saja namun juga sanggup merawatnya. Ini adalah salah satu menghargai dan menghormati jasa pahlawan nasional kita. Sekali lagi, masyarakat Ambarawa sangat apresiasi atas langkah mulia ini,” beber Yunawan.

Sebelum mencuci patung dr Tjipto terlebih dahulu dilakukan doa bersama serta pemotongan tumpeng yang dilakukan The Hok Hiong dan diberikan kepada Plt Camat Ambarawa Eka Jaya Sakti.

Adapun proses pencucian patung dr Tjipto ini dilakukan dengan cara disemprot air secara keseluruhan ke semua bagian patung. Sarana atau alat penyemprotan mencuci yang telah disediakan oleh Ketua ORARI Kabupaten Semarang yang juga Lurah Pasar Projo Ambarawa Guntur Haristanto, bersama semua anggota Komunitas Ciptoan membersihkan patung tersebut.

Selain itu, warga yang hadir menyaksikan penjamasan patung dr Tjipto Mangoenkoesoemo turut menyerbu ratusan Bubur Suro gratis. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts