Jalan di Perumahan Permata Puri Ngaliyan Semarang Ambles Sedalam 12 Meter, 2 Rumah Terdampak

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Hujan deras disertai angin yang sejak Senin, 11 Maret 2024 malam membuat beberapa titik Kota Semarang tergenang banjir banjir, pohon tumbang, hingga longsor. Seperti yang terjadi di Jalan Perumahan Permata Puri RT 05 RW 08 Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan yang ambles sedalam 12 meter, Kamis, 14 Maret 2024. 

Walaupun tidak ada korban jiwa, namun terdapat 2 rumah yang terdampak dalam kejadian tersebut karena berdampingan dengan jalan yang ambles.

Salah satunya adalah milik Ahmad Subaidi (54), saat ditemui di kediamannya ia menceritakan kronologi detik-detik jalan di samping rumahnya itu ambles.

“Jalan ambles saat hujan deras mengguyur Kota Semarang. Awalnya, dirinya mendengar suara ‘brek’ dan melihat tanah amblas beberapa sentimeter. Kan semalam cuma hujan biasa saja, saya rasa memang ini tanda-tandanya ambles sudah kelihatan.Tak lama kemudian, jalan itu hingga teras samping rumah ambles. Satu tiang listrik juga ikut jatuh akibat tanah ambles tersebut. Sekitar 12 meteran dalamnya, kalau lebarnya ini 9 (meter) kalau ke sananya (panjang) rusak sampai sini 15 meteran,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Kamis, 14 Maret 2024.

Lebih lanjut ia menyebut, amblesnya jalan di dekat rumahnya itu juga pernah terjadi pada 2018 akibat pembangunan apartemen yang membawa alat-alat berat melewati jalan tersebut.

“Sebenarnya ini kasus lama, gorong-gorong itu rusak, jadi di bawah jalan yang ambles ini ada gorong-gorongnya dari utara sampai selatan. Pada saat pihak pengembang membangun apartemen, mereka kan menggunakan alat-alat transportasi truk-truk tonase besar ya tidak layak lah untuk ini. Alhasil merusak gorong-gorong, ambles, amblesnya itu saya protes tahun 2018 tapi malah saya dipolisikan,”ungkapnya.

Dari kejadian tersebut ia mengatakan yang terpenting semua selamat tidak ada korban jiwa dan gorong-gorong segera diperbaiki dengan baik secara prosedur agar tidak terjadi jalan ambles kembali.

“Kalau rumah saya ya tidak tahu ya gimana diperbaikinya mungkin dibongkar dibangun ulang dan juga kan saya ada barang-barang yang mungkin bisa diselamatkan. Kami sekeluarga kan nggak bisa menempati rumah ini, kami sementara mengungsi di rumah anak. Kami meminta disediakan rumah sementara,” imbuhnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)

Similar Posts