Miris, Tumpukan Sampah Industri Penuhi Sungai Tambakrejo Semarang

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Warga Tambakrejo, Kota Semarang mengeluhkan adanya tumpukan sampah di sepanjang jalan bibir Sungai Tambakrejo menuju Muara Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang.

Warga Tambakrejo Semarang, Kharis (25), mengungkapkan bahwa jalan tersebut sudah dipenuhi dengan sampah sejak awal Januari 2023.

“Akibat gelombang tinggi mengakibatkan sampah kiriman dari atas (Semarang atas) ke perumahan warga Tambakrejo,” ujarnya, pada Jumat, 20 Januari 2023.

Bahkan, banyaknya sampah industri dan perumahan yang menumpuk di sepanjang jalan bibir Sungai Tambakrejo itu mengakibatkan akses jalan tak bisa dilewati warga.

“Untuk penanganan sendiri menunggu respons dari pemerintah. Sampah-sampah kiriman dari darat mulai sampah plastik, kertas dan ranting-ranting pohon,” sebutnya.

Menurut Kharis, muara Banjir Kanal Barat ini telah dipenuhi dengan sampah sejak tahun 2012. Padahal sebelumnya wilayah tersebut sudah dipenuhi pohon mangrove. Namun seiring berjalannya waktu, sampah kian menumpuk hingga membentuk pulau sampah.

“Banyak pabrik industri limbahnya turun, dari darat menuju sini (Tambakrejo), dan kali-kali (sungai/red) juga ikut kena,” jelasnya.

Sayangnya, Kharis menyebut belum ada tanggapan dari pihak pemerintah terkait tumpukan sampah di sepanjang bantaran Sungai Tambakrejo ini.

“Jika tidak ada penanganan dari dinas bersih-bersih (Dinas Lingkungan Hidup) akan semakin menumpuk,” keluhnya.

Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Semarang, Iqbal Alghofani, meyampaikan bahwa pihaknya sudah sering kali mengangkat isu persoalan sampah di Tambakrejo Semarang.

Persoalan tersebut sudah diinformasikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Semarang. Namun berdasarkan informasinya, pihak DLH saat ini tidak melakukan gerakan dalam mengatasi sampah di Tambakrejo Semarang.

“Sempat direspons oleh Kepala DLH yang baru waktu itu. Dia berjanji akan menyelesaikan pada akhir Idul Fitri. Namun sampai sekarang tidak ada satupun yang ditindak karena persoalan teknis (akses) lokasi,” ungkapnya.

Bahkan Iqbal menyebut, secara kuantitas, volume sampah di bantaran Sungai Tambakrejo semakin bertambah.

“Akhirnya sampah-sampah yang terbawa arus sungai dan mengumpul di laut dan mengambang, kemudian menuju ke daratan Tambakrejo,” tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Similar Posts