Ini Alasan Warga Kaliwungu Semarang Hilang Berhari-hari hingga Ditemukan dalam Kondisi Lemah

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Purnomo Joko Tri Kustanto warga Dusun Miri, Desa Papringan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang yang dinyatakan hilang sejak Kamis, 15 Februari 2024 lalu, telah ditemukan di sebuah perkebunan yang masuk wilayan Dusun Sokowolu, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada Senin, 26 Februari 2024.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro bahwa Purnomo Joko yang sempat dinyatakan hilang usai melaksanakan tugas menjadi saksi salah satu partai pada Pemilu 2024. Sebelumnya, pada Jumat, 23 Februari 2024 kendaraan roda dua milik survivor itu ditemukan di wilayah hutan Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

“Survivor atas nama Purnomo Joko ini ditemukan warga, di sekitar perkebunan di Dusun Sokowolu, Desa Tajuk, di Kecamatan Getasan, pasca dinyatakan hilang setelah berpamitan pergi untuk alasan hasil survey Pemilu 2024 kemarin dengan menggunakan kendaraan Honda Beat miliknya, yang kebetulan pada pekan kemarin motor itu ditemukan warga di sekitar hutan Desa Samirono, Kecamatan Getasan,” ungkap Alex kepada Lingkar pada Senin, 26 Februari 2024

Alex juga mengungkapkan kondisi survivor itu ditemukan dalam kondisi sehat, meski terlihat lemah.

“Kondisinya sehat, tapi lemah saat ditemukan pagi tadi,” jelasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra melalui Kapolsek Getasan, AKP Ari Parwanto bahwa misteri penemuan kendaraan roda dua merek Honda Beat dengan Nopol H 3621 TI di tepi sungai kawasan hutan Dusun Pongangan, Desa Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang kini telah menemukan titik terang.

“Kendaraan roda dua itu milik survivor Purnomo Joko yang sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya. Dan kini, Purnomo Joko pun sudah ditemukan oleh warga sekitar, relawan gabungan, dan juga dari aparat TNI-Polri, khususnya dari Polsek Getasan. Untuk kondisi survivor sendiri sehat dan selamat, meski lemah karena kami duga survivor ini tidak makan beberapa hari,” jelas AKP Ari.

Pihaknya mengungkapkan, Purnomo Joko ditemukan di Desa Tajuk dengan jarak kisaran radius 6 kilometer dari lokasi ditemukannya sepeda motor miliknya di Desa Samirono.

“Jarak antara sepeda motor milik Purnomo Joko yang ditemukan di Desa Samirono, dengan ditemukannya survivor itu di Desa Tajuk total kurang lebih 6 kilometer. Pencarian ini sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu, bahkan kami juga sempat menyebar informasi perihal penemuan sepeda motor itu, sampai akhirnya Purnomo Joko berhasil ditemukan hari ini,” katanya.

Pihak kepolisian dari Polsek Getasan ini awalnya menerima laporan dan informasi dari perangkat desa di Dusun Sokowolu, Desa Tajuk yakni Junaedi (45).

“Junaedi ini menginfomasikan kepada kami dan relawan gabungan bahwa, informasi dari warga, ada seorang laki-laki yang tidak dikenal di dusun tersebut tengah duduk lemas di area perkebunan milik warga bernama Marmin di Dusun Sokowolu, tadi pagi sekitar jam 07.30 WIB,” imbuh dia.

Menanggapi adanya laporan warga di Dusun Sokowolu itu, jajaran tim gabungan ini meluncur ke lokasi yang dimaksud.

“Kondisi saat kami di lokasi, survivor Purnomo Joko ini sudah dibawa di salah satu rumah milik warga, dan disitulah diketahui bahwa penemuan seorang pria itu adalah survivor Purnomo Joko yang selama ini tim gabungan cari-cari. Kami juga sempat melakukan penggalian data bahwa pasti orang itu adalah survivor yang selama ini kami cari,” sebut AKP Ari.

Pasca mendapatkan kepastian bahwa pria itu adalah Purnomo Joko, survivor dari Kecamatan Kaliwungu, di Kabupaten Semarang, pihak tim gabungan pun membawanga ke Puskesmas Getasan, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Kami bawa survivor ini ke pusat kesehatan di Getasan, agar mendapatkan perawatan maksimal karena kondisi tubuhnya sangat lemah, kemungkinan diduga beberapa hari ini tidak makan dan hanya minum dari air di sungai-sungai yang ada di Desa Tajuk ini,” paparnya.

Dari keterangan Kapolsek Getasan, AKP Ari, bahwa diketahui alasan survivor Purnomo Joko nekat pergi dari rumah karena diduga banyak pikiran.

“Keterangan alasan Purnomo Joko nekat pergi dari rumah karena banyak pikiran, dan ini sudah kami tanyakan langsung ke yang bersangkutan, bahwa Purnomo Joko ini nekat pergi dari rumah pada Kamis, 15 Februari 2024 pada pagi hari karena banyak pikiran,” kata AKP Ari.

Untuk saat ini, survivor Purnomo Joko sudah diserahkan kepada pihak keluarga, dan langsung dibawa ke RSUD Salatiga untuk mendapatkan perawatan kesehatan lebih lanjut. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts