Jelang Ramadhan, Bupati Semarang Pantau Harga dan Stok Bahan Pokok

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan juga sebagai upaya konkrit pengendalian inflasi daerah, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha melakukan sejumlah pantauan harga dan stok kebutuhan bahan pokok masyarakat di sejumlah titik.

Adapun pada kesempatan pantauan itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha yang didampingi oleh Wakil Bupati Semarang, H Basari, beserta Forkompimda Kabupaten Semarang melalukan sejumlah pemantauan di agen gas elpiji 3 kilogram PT Mukti Abadi Santoso yang ada di Jalan Ahmad Yani, Ungaran, Kabupaten Semarang.

“Tidak hanya di agen elpiji 3 kilogram saja, kami juga melakukan pemantauan harga dan stok bahan pangan masyarakat di Pasar Bandarjo, Ungaran, dan juga di Swalayan Luwes. Tim TPID Kabupaten Semarang ini dibagi menjadi dua tim, yakni tim satu dan ada tim dua yang juga melakukan pemantauan di sejumlah titik pasar tradisional dan moderen, juga nanti di Bulog Bawen,” kata Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, Jumat, 8 Maret 2024 usai melakukan sejumlah pantauan bahan pokok masyarakat.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Kabupaten Semarang itu juga menyampaikan, bahwa hasil pantauan sejumlah bahan pokok ini harga disebutkannya bervariasi, baik mulai sayuran dari jenis cabai dan lainnya, lalu pantuan soal ketersediaan gas elpiji 3 kilogram diakuinya untuk distribusi tetap setiap harinya ada pendistribusian.

“Tapi ada perubahan pendistribusian tepatnya untuk hari libur, kecuali hari Minggu karena hari Minggu ini memang tidak ada pengendropan gas elpiji 3 kilogram. Tapi harapan kita meski hari libur tidak ada dropping gas elpiji 3 kilogram, tapi harus terjamin untuk ketersediaan stoknya, jangan sampai di saat hari libur tidak ada dropping dan stok tidak ditambah dihari biasa,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, kata Ngesti Nugraha jika hal tersebut terjadi maka bisa berdampak pada kebutuhan di masyarakat yang membutuhkan gas elpiji 3 kilogram.

“Kalau libur tidak ada dropping, tapi ketersediaan stok gas elpiji 3 kilogram ini terpenuhi di hari-hari biasa, artinya bisa membuat kondoso kebutuhan dan stok di masyarakat normal, jadi masyarakat yang membutuhkan bisa terpenuhi kebutuhannya akan ketersediaan gas elpiji 3 kilogram ini,” tegas Bupati Semarang itu.

Selain itu, Ngesti Nugraha juga membeberkan hasil pantauan bahan pokok lainnya, yakni beras yang mana diakuinya dari hasil pantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harganya stabil.

“Untuk beras cenderung stabil karena harga beras ini naik turun, ada yang turun Rp 1.000 ada yang naik sedikit, tapi selama satu minggu ini harganya cenderung stabil yakni di harga mulai Rp 13 ribuan hingga Rp 15 ribuan untuk premium,” bebernya.

Lalu disebutkannya juga untuk komoditi cabai, yang diakui Ngesti Nugraha dan Tim TPID cenderung mengalami penurunan. Bahkan, penurunan harganya rata-rata diakui Ngesti Nugraha mencapai Rp 5 ribu untuk hampir semua jenis cabai.

“Kalau cabai rata-rata dari semua jenisnya hampir mengalami penurunan sampai Rp 5 ribu. Lalu untuk telur ayam ras ini ada kenaikan harga, rata-rata di angka Rp 29 ribu sampai dengan Rp 31 ribu di Pasar Bandarjo ini. Kemudian ada telur burung puyuh ada kenaikan juga sekitar Rp 50 rupiah setiap butirnya,” imbuh dia.

Adapun berbagai upaya juga langsung dilakukan Pemkab Semarang dalam menstabilkan harga bahan pokok jelang Ramadhan kali ini, sekaligus melakukan pengecekan ketersediaan stok lebih lanjut untuk dibeberapa komoditas tersebut.

“Kami langsung menindaklanjutinya dengan rapat koordinasi langsung usai pantaun ini kami di TPID, lalu kami juga akan menyiapkan adanya pasar murah di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang dan kami juga melakukan komunikasi dengan Bulog Kabupaten Semarang terkait kesiapaan untuk ketersedian beras dan minyak goreng,” papar Ngesti Nugraha.

Karena diakuinya, untuk komoditi minyak goreng ini harganya relatif stabil meski sudah mengalami kenaikan harga beberapa waktu lalu.

“Tadi kami juga melalukan pengecekan di penjual daging sapi, ini normal sekitar Rp 130 sampai Rp 135 ribu per kilogramnya, tapi untuk daging ayam ini naik harganya sekitar Rp 10 ribu jadi dikisaran Rp 40 ribu per kilogramnya, dan kenaikan harga daging ayam ini sudah berlaku selama satu minggu ini,” ucap dia.

Bupati Semarang itu juga mengungkapkan, jika untuk mendongkrak daya beli masyarakat akan kebutuhan bahan pokok ini diakui Ngesti Nugraha akan segera dilakukannya operasi pasar, dan pihak Pemkab Semarang telah berkoordinasi dengan Bulog Kabupaten Semarang.

“Tapi untuk di Pasar Bandarjo ini sudah ada operasi pasar khusus beras, kemarin ini untuk beras total ada 250 kilogram untuk operasi pasar beras di Pasar Bandarjo, Ungaran Barat ini. Lalu di depan Pasar Bandarjo ini ada operasi pasar satu minggu sekali ini juga tadi habis 200 kilogram,” ungkapnya.

Ia berharap, untuk pelaksanaan operasi pasar khusus beras diselanjutnya, jumlah beras tersebut bisa ditambah oleh Bulog Kabupaten Semarang.

“Tentu kami berharap operasi pasar selanjutnya ini jumlah beras yang disediakan di operasi pasar selanjutnya bisa ditambah, termasuk nanti di kegiatan pasar murah di setiap kecamatan jumlah berasnya ini bisa ditambah lagi demi memenuhi kebutuhan warga, sekaligus dalam rangka HUT Kabupaten Semarang Ke-503 kami adakan pasar murah di setiap kecamatannya, semoga cepat terealisasi,” tutur dia.

Bahkan diakuinya menjelang perayaan Idul Fitri 1445 H, Pemkab Semarang khususnya TPID Kabupaten Semarang juga akan mengadakan sembako murah dengan menyiapkan sekitar 19.182 paket sembako murah dengan total anggaran Rp 2,8 miliar.

“Lalu kami juga dalam rangka menanggulangi inflasi di Kabupaten Semarang kami Pemkab Semarang menyiapkan anggaran di tahun 2024 ini sekitar Rp 74 miliar untuk digunakan berbagau kegiatan di dinas-dinas terkait, termasuk penggunaan Dana Desa (DD) dalam rangka untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Semarang,” tandasnya.

Sementara itu, disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Heru Subroto bahwa dengan adanya pantauan harga dan ketersediaan stok bahan pokok di Kabupaten Semarang yang dilakukan tim TPID dan Forkompimda Kabupaten Semarang ini, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Ramadhan ini.

“Harapannya tentu bisa menekan angka ke harga normal untuk beberapa komoditasnya, tapi yang pasti melalui pantuan ini minimal kami tahu bahwa stok bahan pokok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang Ramadhan, karena pasti kebutuhannya meningkat, sehingga ketersediaan stok bahan pokok ini harus kami pastikan aman untuk warga masyarakat di Kabupaten Semarang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts