Dispertan Kota Semarang Temukan 445 Ekor Hewan Kurban Terinfeksi LSD

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur menyebut ada sekitar 455 hewan kurban terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Kota Semarang. Masyarakat diminta untuk teliti memilih hewan kurban.

“Ketika membeli hewan untuk kurban, diperhatikan betul kesehatan kondisi hewan,” pesannya saat ditemui di Balai Kota Semarang pada Kamis, 8 Juni 2023.

Menjelang Idul Adha, alokasi hewan kurabn di Kota Semarang sendiri mencapai 8.000 ekor. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya mencapai 7.000 hewan kurban.

“Melihat perkembangan jumlah hewan kurban tahun lalu sekitar 7.000, tahun ini kemungkinan mencapai 8.000 (hewan kurban),” ungkapnya.

Data tersebut diambil dari sejumlah ternak luar daerah. Misalnya dari Kabupaten Blora, Purwodadi, Demak, dan Kabupaten Ungaran.

Meski mengambil hewan kurban dari berbagai daerah di Jawa Tengah, besar kemungkinan masih ada hewan kurban yang terpapar penyakit LSD.

Sebagai antisipasi, Dinas Pertanian Kota Semarang pun melakukan upaya dengan cara menerjunkan sejumlah satgas untuk mendampingi dan mengawasi hewan kurban yang masuk ke Kota Semarang.

“Kami dari Dinas Pertanian turun untuk melihat perkembangan (kondisi hewan kurban/red),” jelasnya.

Sebagai informasi, penyakit LSD yang menimpa hewan ternak khususnya hewan kurban memiliki ciri ciri seperti demam tinggi, penurunan tajam produksi susu dan mastitis sekunder, penurunan berat badan, infertilitas, sterilitas pada sapi pejantan bibit, aborsi, dan kerusakan kulit seperti timbulnya benjolan pada kulit sapi.

“Penyakit LSD pada hewan bisa dilihat, karena kelihatan secara fisik kulitnya ada bentolan,” tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Lingkarjateng.id)

Similar Posts