Ribuan KPM di Kabupaten Semarang Terima BLT DID, Bupati: Bantu Penuhi Kebutuhan Pokok Warga

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ribuan warga di Kabupaten Semarang menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Insentif Daerah (BLT DID) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang belum pernah sama sekali menerima bantuan sosial. Total ada 11.559 KPM di Kabupaten Semarang yang tersebar di 19 kecamatan.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berharap BLT DID dapat dimanfaatkan untuk membeli berbagai kebutuhan pokok sehari-hari.

“Bantuan ini Pemkab Semarang serahkan kepada masyarakat di Kabupaten Semarang yang belum pernah mendapatkan bantuan sosial atau belum pernah tersentuh bantuan. Harapannya, uang tersebut bisa digunakan untuk membeli berbagai bahan pokok sehari-hari,” terangnya usai acara penyerahan secara simbolis Penyaluran Dana Insentif Daerah Kabupaten Semarang 2023, dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Kabupaten Semarang, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran, Kabupaten Semarang, pada Jumat, 8 Desember 2023.

Lebih lanjut, Bupati Semarang menjelaskan jika Pemkab Semarang telah menerima DID tahun 2023 dari pemerintah pusat sebesar Rp 5,9 miliar.

“Dana Insentif Daerah (DID) ini telah kami terima dari pemerintah pusat sebesar Rp 5,9 miliar, dan Pemkab Semarang manfaatkan untuk penanganan stunting serta pemberian BLT kepada masyarakat yang belum pernah mendapat bantuan sosial apapun. Untuk pemberian BLT ini kami alokasikan dana senilai Rp 2,3 miliar dari Rp 5,9 miliar yang kami terima untuk diberikan ke warga yang kurang mampu,” ungkapnya.

Pihaknya menjelaskan masing-masing KPM menerima bantuan BLT DID sebesar Rp 200 ribu.

“Program BLT DID yang kami berikan kepada keluarga yang kurang mampu ini juga untuk mengantisipasi dan menahan adanya laju inflasi di Kabupaten Semarang yang naik di akhir tahun ini, agar segera turun. Karena tadi pagi, kami Pemkab Semarang melakukan pengecekan harga-harga sembako di pasar itu naik semuanya, seperi cabai, beras dan lainnya,” jelas Ngesti Nugraha.

Dengan demikian, lanjut Bupati Semarang, penyerahan BLT DID tersebut bisa membantu warganya di Kabupaten Semarang yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok sehari-hari menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

“Semoga dengan adanya sedikit bantuan dari Pemkab Semarang ini bisa membuat warga yang kurang mampu ini bisa membantu dalam pemenuhan kebutuhan bahan pokok sehari-hari menghadapi Nataru ini,” imbuhnya.

Hal itu juga dibenarkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang, Istichomah.

“Dan DID ini dipergunakan untuk dua hal, yakni untuk penanganan stunting dan pemberian BLT kepada 11.559 warga kurang mampu di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang yang termasuk dalam pemanfaatan untuk penanganan inflasi melalui kami Dinsos Kabupaten Semarang, dimana masing-masing Kepala Keluarga (KK) menerima Rp 200 ribu,” paparnya.

Ia merinci, untuk wilayah paling banyak yang mendapat BLT DID tersebut ada di Kecamatan Bringin, yakni sejumlah 1.755 KPM. Dan untuk penyaluran BLT DID di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang ini ada dua kecamatan, yakni Kecamatan Ungaran Barat dan Ungaran Timur.

“BLT DID ini diberikan satu kali, karena insentif yang Pemkab Semarang terima juga satu kali. Adapun kriteria keluarga yang menerima BLT DID ini adalah mereka yang masuk dalam keluarga kemiskinan ekstrem atau Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Desil 1 dan 2 yang belum pernah mendapatkan bantuan sosial apapun,” ungkap Istichomah.

Selain itu, kriteria penerima BLT DID yakni warga lanjut usia terlantar, disabilitas, dan keluarga miskin yang belum mendapatkan bantuan sosial apapun.

“Dan kami targetkan penyaluran BLT DID ini akan selesai pada tanggal 27 Desember 2023 mendatang. Untuk verifikasi dan validasi KPM penerima ini kami menggunakan aplikasi SIKS-NG yang mampu memuat data jauh lebih aktual dan tepat sasaran. Dan untuk warga yang tidak bisa secara langsung mengambil BLT DID ini harus disertakan surat kuasa dari penerima BLT DID ini,” tuturnya.

Adapun penyaluran BLT DID di wilayah kecamatan lainnya akan dilakukan secara bergilir dengan kerjasama dari Bank Jateng. Untuk pencairannya sendiri menggunakan sistem virtual account.

“Nanti setiap kecamatan saat penyaluran ini akan selalu ada mobil Bank Jateng keliling yang melayani pencairan virtual account yang diterima oleh per KPM sesuai jadwal dari kami. Misal besok Senin penyaluran akan kami lakukan di Kecamatan Bancak dan seterusnya,” katanya.

Istichomah berharap BLT DID tersebut dapat menangani inflasi daerah di Kabupaten Semarang.

“Dengan nominal yang sedikit ini yang bisa Pemkab Semarang berikan kepada warga kurang mampu ini sedikit banyaknya bisa untuk menangani inflasi daerah, artinya digunakan untuk dibelanjakan bahan pokok sehari-hari warga ini,” tuturnya.

Disisi lain, salah satu penerima BLT DID warga Kretek, Lerep, Vista Vestikasari (34) mengaku merasa terbantu dengan adanya bantuan tersebut.

“Senang mbak, Alhamdulillah, merasa terbantu, lumayan Rp 200 ribu buat tambah-tambah beli sembako di rumah, sekarangkan semua serba mahal, naik harganya semua bahan pokok, karena mau Natal dan Tahun Baru kan semuanya serba naik harganya mbak,” sebutnya.

Ia berharap, bantuan serupa bisa rutin diadakan Pemkab Semarang khususnya untuk masyarakat yang kurang mampu di Kabupaten Semarang.

“Pengennya ada terus mbak, rutin bantuan seperti ini, meski sedikit tapi kami benar-benar merasa terbantu dengan adanya bantuan ini untuk beli beras mbak, mahal sekarang,” paparnya.

Serupa dengan Vista, warga Branjang, Kecamatan Ungaran Barat, Budi Santoso (40) juga merasa senang dan terbantu dengan adanya bantuan BLT DID yang ia terima.

“Alhamdulillah mbak, senang sekali, bisa membantu warga yang kurang mampu seperti saya yang kerjanya sehari-hari hanya serabutan ini mbak. Lumayan bisa beli beras, telur, dan kebutuhan lainnya di rumah. Semoga bisa ada rutin mbak bantuan seperti ini, bantuan yang bisa membantu warga yang kurang mampu ini,” pungkas Budi. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts