Punya Prospek Bagus, Produk Pertanian Kabupaten Semarang Diharapkan Masuk Pasar Eksklusif
SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang memamerkan berbagai produk unggulan dari sektor pertanian pada Agro Festival 2023. Kegiatan itu digelar di Lapangan Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang pada Sabtu-Minggu, 14-15 Oktober 2023.
Sejumlah aneka hasil pertanian yang dipamerkan di antaranya, buah alpukat dari Desa Kebondalem, durian dari Desa Brongkol, dan aneka jamur dari Desa Genting. Tidak hanya itu, juga terdapat produk unggulan kopi lokal di Kabupaten Semarang, khususnya dari wilayah di Gunung Kelir.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Supriyanto menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Agro Festival Kabupaten Semarang 2023 itu.
“Ya kami mengakui produk pertanian yang dipamerkan di sini sangat bermutu. Dan yang jelas Agro Festival 2023 ini atau melalui kegiatan festival pameran pertanian lainnya, harus diperbanyak. Karena prospek pemasarannya sangat bagus dan ini bisa meningkatkan penjualan produk-produk pertanian kita yang berkualitas” terangnya.
Supriyanto juga menegaskan bahwa pasar eksklusif harus dibidik agar petani mendapat keuntungan yang memadai.
“Produk yang bermutu akan mudah menembus pasar yang berkelas tinggi dan tentunya juga dapat meningkatkan mutu pertanian karena great atau tingkatan pasarnya sudah menembus pasar eksklusif dengan segmen pasar yang sudah berbeda,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai terobosan dalam bidang pertanian. Salah satunya yakni mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menambah pupuk organik.
“Dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia ini bisa membuat tanah semakin sehat dan tidak keras. Sehingga bisa meningkatkan produktifitas pertumbuhan yang ditanam para petani di Kabupaten Semarang. Hasilnya pun tentu juga bisa maksimal, sehingga hasil pertanian jika mengalami proses pengolahan produk pun maka akan membuat produk pangan kita semakin berkualitas,” katanya.
Pihaknya juga berkomitmen untuk terus mendorong modernisasi pertanian dalam rangka menarik minat generasi muda.
“Hal ini kami lakukan, karena Pemkab Semarang merasa miris ketika 75 persen petani di Kabupaten Semarang adalah petani yang sudah berusia 45 tahun ke atas. Sehingga sangat diperlukan adanya regenerasi agar sektor pertanian di Kabupaten Semarang ini, tetap menjadi andalan di masa mendatang,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Moh Edy Soekarno mengungkapkan bahwa sektor pertanian sudah menyumbang 9,8 persen produk domestik regional bruto.
“Sehingga dengan ini, sektor pertanian menjadi andalan untuk perekonomian daerah. Dan kami juga terus mengintensifkan pendampingan pertanian terpadu melalui para penyuluh, sehingga pertanian di Kabupaten Semarang bisa terus semakin berkembang mengikuti zaman,” katanya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)