Ciptakan Lumbung Pangan, Sejumlah Lembaga di Semarang Kolaborasi Tanam Koro Pedang

SEMARANG, Lingkarjateng.id Berbagai elemen masyarakat akan berkolaborasi dalam agenda penanaman dan panen koro pedang sebagai upaya menciptakan lumbung ketahanan pangan.

Sejumlah lembaga yang ikut dalam kolaborasi tersebut diantaranya Paguyuban Petani Koro Pedang Indonesia (PPKPI), Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Universitas Wahid Hasyim, dan Lembaga Pemasyarakatan Produktif Terbuka Kendal.

Hadir dalam pertemuan itu, Ketua Umum Pusat PPKPI, Sukadi Wibisono, Sekretaris Jenderal Pusat PPKPI, Emy Susanti, Bendahara MAJT, Nor Hadi, Ketua Komisi B DPRD Kendal Dian Alfat Muhammad, dan Kepala Lapas Terbuka Kendal, Roni Darmawan, serta hadir pula Founder Josant And Friend’s Law Firm, Joko Susanto, dan timnya Rinanda Asrian Ilmanta, Vivi Nurul Afifah.

Sekjend Pusat PPKPI, Emy Susanti, mengatakan pihaknya konsen ke olahan koro pedang karena bisa diolah menjadi berbagai macam makanan. Diantaranya seperti tepung, kecap, tempe, tahu, susu, bolu kering, roti, dan kripik.

Emy menjelaskan koro pedang memiliki nama latin yakni canavalia ensiformis. Kandungan gizi yang terdapat pada koro pedang berupa lemak sekitar 2,3 sampai 3,9 per 100 gram.

“Semoga kolaborasi yang akan dilaksanakan ini, bisa menjadi momentum penting untuk membangun ketahanan dan kedaulatan pangan kita. Semoga melalui koperasi dan ragam program, pengembangan usaha, peningkatan kesejahteraan petani dapat diwujudkan,” kata Emy di sela-sela meninjau kebun Koro Pedang di MAJT, Semarang, Jumat, 3 Mei 2024.

Menurut Emy, menanam koro pedang merupakan langkah yang tepat untuk menyejahterakan petani. Pihaknya juga akan melaksanakan event akbar dengan dihadiri beragam tokoh penting, yang nantinya secara seremonial di pusatkan di MAJT dan Lapas Produktif Terbuka Kendal.

“Mei akhir atau Juni 2024 ini kami juga akan deklarasi secara nasional, nanti ada bazar juga, jadi akan ramai nanti agendanya. Mohon dukungan dan support para pihak, yang ingin menjadi sponsor kami juga siap menampung,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Lapas Terbuka Kendal, Roni Darmawan, menyambut baik kolaborasi penanaman dan panen koro pedang di lahan Lapas. Ia berpesan terkait kepastian harga agar bisa dijaga, sehingga tidak merugikan petani. Pihak mengaku saat ini sudah kerja sama dengan Dinas Pertanian dan kelompok tani beserta warga binaan penanaman jagung.

“Harganya harus benar-benar stabil, jangan sampai seperti kasus terakhir tanaman Porang, nanti kasihan petani. Pada intinya kami sambut baik atas rencana kerjasama ini,” ungkapnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Similar Posts