Lapak Kosong di Pasar Johar Baru Semarang, Omzet Pedagang Turun Drastis

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Banyaknya lapak kosong di pasar Johar baru Semarang membuat sejumlah pedagang mengalami penurunan omzet hingga 75 persen.

Hal itu salah satunya dialami oleh pedagang bumbon. Sukini (53) mengaku dagangannya tidak banyak terjual dibandingkan saat berjualan di tempat relokasi pasar Johar Semarang.

Ia menuturkan, meski harga bahan bumbon termasuk stabil namun pendapatannya berkurang lantaran tak banyak pembeli di Pasar Johar baru.

“Berbeda saat jualan di relokasi pasar Johar,” ungkapnya.

Sebelumnya, pedagang sudah diminta pemerintah untuk memilih salah satu antara pasar Johar baru, Kauman atau relokasi pasar Johar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.

Kebijakan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk meramaikan dan menghidupkan pasar Johar baru yang sudah dibangun dengan anggaran yang cukup besar.

Sementara, Ketua Paguyuban Pedagang Bumbon dan Sayur Robert Wibowo mengatakan masih banyak pedagang bumbon yang memiliki dua kaki (tempat) untuk berdagang. Hal itu dinilainya membuat pasar Johar baru menjadi sepi.

“Kalau malam itu sekitar 14 pedagang, harusnya ada ratusan lebih,” ujarnya,  pada Jumat, 30 September 2022.

Di lantai dua pasar Johar baru, imbuhnya, terdapat sekitar 150 lose dan di lantai satu sekitar 100 lose pedagang bumbon dan sayur. Akan tetapi dari jumlah tersebut banyak tak ditempati pedagang.

“Lantai 2 kosong semuanya, yang satu hanya beberapa pedagang,” ucapnya.

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan para pedagang tidak ingin kembali ke pasar Johar baru. Salah satunya karena tempat berjualan yang sangat kecil.

“Tempat yang kurang memungkinkan,” jelasnya.

Sepinya pembeli di pasar Johar baru, dinilainya karena masih banyak pedagang yang memilih bertahan di relokasi pasar Johar Semarang. Oleh sebab itu, ia meminta agar pemerintah dapat bergerak tegas dalam penataan pedagang.

“Ibarat pedagang ‘kan seperti gula, di mana ada gula, semut akan mengikuti. Pedagang sini (bumbon) memang kurang kompak, tidak seperti pedagang buah,” sambungnya.

Sedangkan soal kios maupun lose yang kosong, dirinya menyampaikan sudah berkomunikasi dengan pemerintah. Pasalnya, kosongnya kios itu sudah terdapat nama-nama yang akan menempati tempat tersebut.

“Nanti kita serahkan ke pemerintah,”tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Similar Posts