Kabupaten Semarang Dilanda 18 Bencana dalam Semalam, Banjir hingga Tanah Longsor

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wilayah Kabupaten Semarang pada Senin, 5 Februari 2024 sore hingga malam diguyur hujan deras dengan angin berhembus kencang. Akibatnya ada sekitar 18 peristiwa banjir dan tanah longsor terjadi di diwilayah tersebut.

Disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro bahwa total dalam sehari ada 18 peristiwa bencana alam terjadi di wilayah Kabupaten Semarang.

“Ke 18 peristiwa bencana alam itu disebabkan intensitas hujan yang sangat deras dengan durasi yang cukup lama, ditambah hembusan angin kencang terjadi di wilayah Kabupaten Semarang,” katanya, Selasa, 6 Februari 2024.

Alex lebih detail menjelaskan bahwa ada beberapa peristiwa banjir di sejumlah tempat seperti banjir di lingkungan Karang Mendur Krajan, Bergas Kidul, RT 02 RW 01 di Kecamatan Bergas.

“Banjir juga terjadi di Dusun Jatijajar RW 01, Kecamatan Bergas, kemudian banjir di lingkungan Polimarin atau tepatnya di Wringin Putih,” bebernya.

Pihaknya juga menjelaskan jika banjir luapan pun juga terjadi di Dusun Duwet, tepatnya di Jalan Karangjati-Pringapus, Kabupaten Semarang.

“Tidak berhenti di situ saja, banjir juga terjadi di Kebon Kliwon, Kecamatan Bergas, lalu ada juga banjir luapan di Dawung, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus. Ada juga genangan air di Perum Amaya, Sidosari, di Kecamatan Ungaran Timur,” lanjutnya.

Menurut Alex banjir juga masih terjadi di beberapa titik Kabupaten Semarang, seperti di SMA Negeri 1 Bergas, banjir luapan di Sidorejo, Bergas Lor, Kecamatan Bergas.

“Lalu juga terjadi di lokasi wisata pemandian air hangat Diwak, Kecamatan Bergas, ini disebabkan luapan air di sungai terdekat lokasi, juga banjir terjadi di Dusun Sapen, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus,” sambung Alex.

Dari beberapa peristiwa banjir tersebut, juga dilaporkan adanya rumah hanyut akibat banjir RT 03 RW 03, Kelurahan Pringapus, di Kecamatan Pringapus.

“Rumah itu milik pasangan Jiyono dan Yanti, yang hanyut karena derasnya aliran air pada banjir di Pringapus. Namun beberapa peristiwa banjir itu sudah clear semua, artinya sudah dalam penanganan semua, serta sudah surut hari ini, dan tinggal pembersihan di lokasi-lokasi yang terkena banjir tersebut,” paparnya.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang itu juga menyebutkan, bahwa tidak hanya banjir saja yang menerjang beberapa kawasan di Kabupaten Semarang akibat hujan deras, disertai angin dan kilat serta petir yang menyambar pada Senin, 5 Februari 2924 kemarin, namun lanjutnya ada beberapa titik yang juga terjadi bencana tanah longsor.

“Tanah longsor ini juga kita tangani kemarin, dan terjadi di beberapa titik, diantaranya yakni di Jalur Pekopen, Bandungan, lalu ada di Blog G Perum Panorama, Kalongan, di Kecamatan Ungaran Timur,” sebutnya.

Bencana alam tanah longsor juga terjadi di Desa Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, lalu di Desa Duren, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.

“Ditambah juga tanah longsor disertai pohon tumbang terjadi di Dusun Kalibabon, Pasekan, Kecamatan Ambarawa. Pohon tumbang lainnya juga terjadi dan menimpa rumah milik Khoirudin di Dusun Gelap RT 03 RW 02, Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungatan Barat,” sebut Alex.

Dari beberapa peristiwa tersebut Alex mengimbau agar seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Semarang bisa berhati-hati dan waspada selalu ketika musim hujan dengan curah yang cukup tinggi akhir-akhir ini sering terjadi di Kabupaten Semarang.

“Kemarin sempat ada fenomena alam hiterometeorologi, disertai saat ini musim hujan, dan di bulan Februari biasanya curah hujannya tinggi, maka dari itu melihat dari beberapa peristiwa kemarin, tentu kami harap warga masyarakat bisa selalu waspada, kapanpun dan dimanapun, dan selalu hati-hati di musim hujan seperti ini. Bila ada peristiwa langsung laporkan kepada kami BPBD Kabupaten Semarang,” tandas Alex.

Dampak Banjir, Tembok di SMA Negeri 1 Bergas Jebol

Sementara itu, dari beberapa bencana yang disebutkan Kepala BPBD Kabupaten Semarang tersebut, salah satu sekolah di Kecamatan Bergas pun kena imbas dari bencana banjir yang terjadi pada Senin, 5 Februari 2024 kemarin.

Dimana tembok di SMA Negeri 1 Bergas jebol, pasca diterjang banjir yang aliran airnya sangat deras akibat wilayah Kabupaten Semarang, sejak Senin sore sudah diguyur hujan yang sangat deras.

Berdasarkan pantauan Lingkar di sekolah tersebut beberapa tembok di sekolah itu dalam kondisi roboh, bahkan beberapa paving blok di area parkir SMA Negeri 1 Bergas banyak yang terlepas.

Belum ada aktivitas pembersihan di sekolahan tersebut, meski demikian area parkir sementara waktu dipindahkan ke area belakang sekolah.

Dikatakan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bergas, Titik Rahayu bahwa saat kejadian masih ada aktivitas siswa di sekolahan, tepatnya di Gedung Serbaguna (GSG) SMA Negeri 1 Bergas dimana dikatakan oleh Titik saat itu siswa tengah berlatih paskibra.

“Sedangkan para guru dan karyawan sudah banyak yang pulang dari sekolahan, dan memang saat sore kemarin memang hujannya sangat deras sekali. Dan menjelang magrib saya baru dapat laporan bahwa tembok di sebelah GSG tiba-tiba roboh,” bebernya.

Titik menambahkan, jika aliran air banjir yang mengenai SMA Negeri 1 Bergas itu berasal dari sisi barat atau tepatnya dari area persawahan warga.

“Air banjirnya deras sekali itu dari sawah di sisi barat sekolahan ini, itu airnya meluap, sungainya penuh tidak bisa membendung debit air, jadi banjirnya semua meluap dan menyebabkan tembok sekolah kami roboh,” kata Titik kepada awak media.

Pihaknya juga menambahkan jika banjir yang saat itu terjadi di sekolahannya ketinggiannya sampai satu meter lebih.

“Air itu meluap-meluap semuanya, tinggi banjirnya sampai satu meter lebih, jadi membuat tembok sekolah kami roboh, termasuk juga pembatas parkiran siswa ini juga roboh. Jadi memang yang rusak itu tembok dan area parkiran siswa,” lanjutnya.

Ditanya soal proses belajar mengajar pasca diterjang banjir bandang di SMA Negeri 1 Bergas itu, Titik menjelaskan jika proses belajar mengajar tetap berjalan hari ini Selasa, 6 Februari 2024 dengan aman dan lancar.

“Ruang kelas setelah di cek tidak ada yang rusak, jadi proses belajar mengajar tetap berjalan hari ini. Selain itu memang pihak dinas juga sudah melakukan pengecekan beberapa fasilitas di sekolah kami, harapannya tembok yang roboh bisa segera diperbaiki, dan beberapa fasilitas sekolah yang juga rusak bisa segera diperbaiki. Siswa kami ajak juga untuk membersihan sekolahan ini pasca banjir,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts