Angka Pengangguran di Kabupaten Semarang Turun Selama Dua Tahun Terakhir, Program Pelatihan Terus Digenjot

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Angka pengangguran di Kabupaten Semarang dilaporkan terus turun selama dua tahun berturut-turut.

Dikatakan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Semarang, M Taufiqurahman bahwa angka pengangguran di Kabupaten Semarang mengalami penurunan, yakni di tahun 2022 turun diangka 4,81 persen dan terbaru di tahun 2023 turun 4,05 persen.

“Untuk poinnya di tahun 2023 ini angka pengangguran di Kabupaten Semarang turun sebesar 7,06 poin dibandingkan tahun sebelumnya berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2023 yang kemarin disampaikan Kepala BPS Kabupaten Semarang. Namun untuk presentase, Disnaker mencatat di tahun ini ada turun 4,01 persen dan di tahun 2022 ada penurunan di presentase 4,81 persen,” katanya kepada Lingkar, pada Minggu, 3 Desember 2023.

Ia juga mengungkapkan bahwa untuk serapan tenaga kerja di Kabupaten Semarang juga terbilang bagus, yakni diangka 95,95 persen.

“Keterserapan tenaga kerja kita di Kabupaten Semarang ini mencapai 95,95 persen artinya bagus ya. Oleh karena itu program peningkatan pelatihan bagi calon tenaga kerja ini kita akan terus lakukan di tahun depan, harapannya tentu angka pengangguran bisa turun kembali di tahun 2024,” tutur Taufiqurahman.

Dijelaskannya, bahwa program yang terus dilakukan oleh Pemkab Semarang melalui Disnaker Kabupaten Semarang untuk terus menurunkan angka pengangguran dari tahun ke tahunnya adalah dengan menggenjot pelatihan kepada masyarakat di Kabupaten Semarang.

“Kami dimandatkan oleh Bupati Semarang untuk terus melakukan pelatihan kepada masyarakat atau calon pekerja, diantaranya adalah pelatihan berbasis produktivitas, atau pelatihan untuk calon tenaga kerja. Jenis pelatihannya bermacam-macam, ada pelatihan garmen, boga, kecantikan, pertukangan, barista, dan pelatihan lainnya selalu rutin kami lakukan,” ungkapnya.

Tidak hanya menggelar pelatihan secara rutin, Disnaker juga konsisten melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Semarang.

“Ini termasuk juga untuk masyarakat yang berminat bekerja ke luar negeri, kita juga siapkan skema pemagangan atau kerja secara langsung, ini kami juga siapkan. Selain itu kami juga menyiapkan keberlangsungan hubungan yang harmonis dari para pekerja dari Kabupaten Semarang dengan perusahaan, supaya dunia kerja ini kondusif, produktivitas meningkat, dan hak-hak pekerja terpenuhi,” jelasnya.

Taufiqurahman juga mengatakan, jika penurunan angka pengangguran di Kabupaten Semarang tahun ini disebutnya sangat tinggi. Oleh karena itu, targetnya di tahun 2024 penurunan angka pengangguran bisa lebih turun lagi.

“Targetnya bisa turun terus lagi di tahun depan, upayanya ya pelatihan, penempatan tenaga kerja di perusahaan, baik melalui tenaga kerja mandiri dan padat karya. Oleh karena itu di tahun 2023 ini anggaran APBD 2023 yang kami gunakan untuk pelatihan-pelatihan kerja ini mencapai Rp 2,1 miliar,” paparnya.

Pihaknya menjelaskan, untuk kalangan masyarakat yang mengikuti pelatihan kerja itu dari semua kalangan, baik anak-anak muda milenial, difabel, dan masyarakat umum lainnya. Semuanya mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan kerja yang rutin dilakukan Disnaker Kabupaten Semarang.

“Difabel kami rangkul, kami beri pelatihan pijat, boga, bahkan jahit. Termasuk anak-anak milenial, kami adakan juga pelatihan barista dan lainnya dan program ini akan kami lanjutkan nanti di tahun 2024,” bebernya.

Selain itu, upaya Disnaker Kabupaten Semarang di tahun 2024 untuk terus menurunkan angka pengangguran adalah dengan menyiapkan aplikasi pasar kerja secara online.

“Rencananya tahun depan akan dilaksanakannya peluncuran aplikasi pasar kerja secara online, sehingga lewat aplikasi tersebut dapat diketahui jumlah pencari kerja di setiap kecamatan di Kabupaten Semarang. Selain itu, masyarakat yang membutuhkan pekerjaan juga bisa terdaftar,” imbuhnya.

Upaya lainnya juga akan dilakukan oleh Disnaker Kabupaten Semarang yaitu membentuk komite pelatihan dan penempatan tenaga kerja. Dimana, lembaga lintas sektoral itu diharapkan Taufiqurahman dapat memfasilitasi pelaksanaan pelatihan kerja yang lebih masif dan intensif.

“Polanya yang akan dilaksanakan yakni berbasis kebutuhan daerah, jadi waktu pelatihan jadi singkat sesuai kebutuhan dan frekuensi pelatihan bertambah, sehingga diharapkan target kembali menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Semarang bisa terlaksana kembali,” paparnya.

Disisi lain, dijelaskan oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha bahwa Pemkab Semarang berkomitmen selalu untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah Kabupaten Semarang.

“Tahun ini angka pengangguran turun lagi, dan kami akan terus berupaya semaksimal mungkin bersama Disnaker dan Diskumperindag untuk melanjutkan mengadakan berbagai pelatihan kerja di tahun 2024, harapannya bisa terus turun dan terus turun,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Bupati Semarang komitmen untuk menganggarkan sebagian dana dari APBD Kabupaten Semarang dan dana dari DBHCHT.

“Masih akan menggunakan sebagian anggaran dari APBD Kabupaten Semarang dan dana dari bagi hasil cukai tembakau atau DBHCHT untuk menggelar berbagai pelatihan kerja untuk semua kalangan masyarakat di Kabupaten Semarang, mulai masyarakat umum, difabel, dan juga anak-anak muda,” paparnya.

Sehingga komitmen untuk memaksimalkan penyiapan tenaga kerja di Kabupaten Semarang, katanya, bisa terus terealisasi ditambah dengan penyalurannya ke perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang terlatih.

“Sehingga masyarakat bisa langsung bekerja, angka pengangguran kembali turun di tahun depan, dan tentunya ini juga harus diimbangi dengan upaya penarikan para investor agar mau berinvestasi di Kabupaten Semarang baik manufaktur atau industri. Sehingga penyerapan tenaga kerja bis maksimal, perkembangan ekonomi semakin baik, dan masyarakat sejahtera,” tandasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts