Nonton Wayang Kulit, Bupati Semarang Sampaikan Pesan Moral

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Bupati Semarang Ngesti Nugraha bersama forkopimda kembali ikut serta menghadiri dan menyaksikan kembali pagelaran wayang kulit, Sabtu 20 April 2024.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang memang selalu hadir jika ada pagelaran wayang di suatu dusun atau desa di wilayah Kabupaten Semarang.

“Seperti biasa di setiap pagelaran wayang kulit di masyarakat, Pemkab Semarang selalu berusaha hadir di masyarakat, bersama-sama menyaksikan seni budaya kita ini,” ungkap Bupati Semarang, Ngesti Nugraha saat menyaksikan wayang kulit di Kecamatan Susukan.

Acara ini dalam rangka rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Semarang ke-503 tahun 2024.

“Sebuah pementasan wayang kulit ini selalu ada simbol dan makna filosofinya yang kuat. Oleh karenanya banyak pelajaran yang bisa diambil oleh masyarakat untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Ngesti Nugraha juga menyampaikan bahwa seni pagelaran wayang kulit ini juga sarat akan moral dan budi pekerti.

“Dengan demikian, di sini masyarakat bisa mengambil pelajarannya. Selain menonton wayang kulit itu adalah uri-uri budaya, untuk melestarikan budaya luhur bangsa kita. Tapi kita juga dapat hikmah lainnya, yakni bisa belajar soal budi pekerti yang luhur saling mencintai dan menghormati,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ngesti juga berharap dengan adanya pagelaran wayang kulit bisa membuat anak-anak muda lebih tahu dan paham soal budi pekerti.

“Semoga dengan pagelaran wayang kulit ini generasi milenial atau anak-anak muda ini bisa jauh lebih memahami tentang budaya kesenian tradisional. Supaya bisa menjadi anak bangsa yang berbudi pekerti luhur,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Bupati Ngesti hadir didampingi Wakil Bupati Semarang Basari, Sekda Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto, dan jajaran Forkompimda, serta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Muzayinul Arief (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts