Kendalikan Angka DBD, Dinkes Kota Semarang Terapkan Metode Wolbachia

SEMARANG, Lingkarjateng.idDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang tengah berupaya menerapkan metode wolbachia. Yakni menyuntikkan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes Aegypti untuk mematikan atau memandulkan nyamuk dengue. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah mengurangi merebaknya nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) di Kota Lumpia.

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam, menjelaskan bahwa metode wolbachia akan diterapkan di Kecamatan Tembalang, Banyumanik, Ngaliyan, Semarang Utara, dan Semarang Barat.

“Projek tersebut akan berlangsung selama enam hingga delapan bulan,” ungkapnya.

Meski demikian projek metode wolbachia itu masih disosialisasikan kepada warga Kota Semarang.

“Kita sosialisasikan wolbachia. Kalau kita nabur atau menyebar bakteri wolbachia manfaatnya bisa membuat nyamuk penyebab DBD ini tidak bisa bertelur dan berkembang,” ungkapnya.

Melalui metode wolbachia, lanjutnya, nyamuk yang telah terinfeksi akan disebar di tempat yang sudah ditentukan. Hal itu untuk menyebarkan (menyalurkan) bakteri wolbachia ke nyamuk Aedes Aegypti.

Selain itu, dengan melakukan sosialisasi metode wolbachia itu masyarakat nantinya tidak salah paham.

“Jangan sampai masyarakat salah persepsi, ini advokasi dan edukasi masyarakat,” tuturnya.

Untuk menyukseskan program tersebut, Dinkes Kota Semarang menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM). Pihaknya percaya metode ini akan berhasil dalam penerapannya. Pasalnya, metode  yang sama sudah berhasil di terapkan di kabupaten Sleman.

Dirinya membeberkan bahwa, efek dari penerapan metode wolbachia bisa menurunkan angka DBD di Sleman hingga 77 persen.

“Nanti ‘kan berdasarkan jumlah telur yang bisa dihasilkan temen-temen UGM,” ucapnya.

Disamping mengandalkan metode wolbachia, Dinkes Kota Semarang juga meminta jajarannya untuk terus menggencarkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan PJB (Pemantau Jentik Berkala) kepada masyarakat.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk terus siaga dan hati-hati di musim pancaroba kali ini, sebab kembang biak nyamuk DBD sangat cepat di musim ketika pancaroba.

“Perkembangan Aedes Aegypti cepat berlangsung,” tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Similar Posts