Kekeringan Kian Meluas, Warga Semarang Mulai Kesulitan Dapatkan Air Bersih Layak Minum

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Krisis air bersih akibat kekeringan di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang kini meluas hingga empat RW sekaligus.

“Sekarang RW 1, 4, dan 5 butuh air, yang sebelumnya hanya RW 3,” ungkap Lurah Jabungan, Suwarno.

Menurutnya, hal ini sudah biasa terjadi saat terjadi musim kemarau. Banyak warganya yang harus mengantre untuk mendapatkan air bersih.

“Setiap tahun kami sudah biasa menghadapi kekeringan ini,” ujarnya.

Meski demikian, ia berharap pembangunan Pamsimas atau sumber mata air di wilayahnya segera selesai. Supaya masyarakat tidak selalu mengandalkan bantuan untuk mendapatkan air bersih.

Warga setempat, Sugirah (66) mengaku demi mendapatkan air bersih layak minum, dirinya harus mengambilnya menggunakan jeriken di Masjid maupun tempat penampungan milik pemerintah.

“Kalau ambil air di sumur tidak layak dikonsumsi karena mengandung kapur,” katanya, Senin, 26 Juni 2023.

Ia menyebut air sumur miliknya hanya bisa digunakan untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian. Sementara untuk keperluan seperti memasak harus menggunakan air bantuan dari pemerintah.

“Kami bergantung sekali dengan bantuan air bersih dari pemerintah saat musim kemarau,” lanjutnya.

Senada dengan Sugirah, Ali warga lainnya juga mengaku selama 40 hari ini dirinya harus mengantre untuk mendapatkan air layak konsumsi.

“Butuh pembuatan sumber mata air,” ujarnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Lingkarjateng.id)

Similar Posts