Kecamatan Tuntang Semarang Butuh Ruang Terbuka Hijau untuk Pusat Keramaian Masyarakat

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wilayah Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang saat ini belum memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH). Camat Tuntang Aris Setyawan pun mengaku sering kelimpungan saat akan menggelar kegiatan yang menghadirkan banyak orang karena tidak ada lokasi strategis.

“Sekarang ini kita memang mengakui agak kebingungan ketika kami membuat kegiatan yang cukup banyak dihadiri masyarakat. Kami masih bingung mencari lokasi yang representatif, jadi kami harap RTH menjadi prioritas pembangunan di Tuntang,” ucap Aris di Semarang, Selasa, 5 Maret 2024.

Menurutnya, posisi geografis Kecamatan Tuntang yang berada di tengah dan berdekatan dengan Kota Salatiga menjadikannya daerah yang kerap kali digunakan untuk mengadakan berbagai kegiatan tingkat Kabupaten Semarang.

“Tentu ini ironis sekali, karena kami di Tuntang belum punya RTH meski wilayah kami sering sekali jadi titik lokasi berbagai kegiatan. Inginnya kami di Tuntang punya RTH semacam alun-alun yang tidak hanya dimanfaatkan tingkat Kecamatan Tuntang saja tapi juga jauh ke depan bisa dijadikan pusat kegiatan tingkat kabupaten karena posisi kami di tengah,” ujarnya.

Ia mengaku sempat mengusulkan pembangunan RTH di Kecamatan Tuntang dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Apabila Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menyetujui usulan pembangunan RTH itu, pihaknya sudah menyiapkan lokasi yang strategis.

“Kalau gambaran titik untuk desa di Tuntang yang sempat mengusulkan dan sudah siap ada di Desa Kesongo. Tepatnya di belakang Balai Desa Kesongo itu ada lokasi yang bisa digunakan jadi RTH di Tuntang. Jalannya pun memadai, lebar, dan halus karena sudah dikondisikan oleh kades setempat. Kalau nanti jadi RTH akses lalu lintasnya nyaman dan aman,”  jelasnya.

Tak hanya RTH, Aris juga mengaku telah menyediakan wilayah strategis untuk pembangunan alun-alun di Kecamatan Tuntang.

“Barangkali ada anggaran lebih di Pemkab Semarang dan Bupati Semarang punya visi jika berkegiatan tingkat kabupaten adalah salah satu titiknya ada di Kecamatan Tuntang, maka tempat yang luas itu ada di belakang PLUT. Ini tempatnya luas, bisa dibuat expo atau pentas budaya tingkat kabupaten. Ini ada lahan luas di belakang PLUT yang cocok untuk alun-alun atau RTH ini, tapi sekali lagi ini nanti tergantung penganggaran dari Pemkab Semarang,” imbuhnya.

Kendati demikian, pihaknya menyatakan hanya memberikan usulan dan soal keputusan itu berada dalam wewenang Pemkab Semarang.

“Kalau kami hanya mengusulkan saja, tapi nanti tergantung Pemkab Semarang, termasuk direalisasikan atau tidak, prioritas atau tidak, tentu nanti tergantung di RKPD atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2025,” tegasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts