Hore! 9 Sekolah di Kabupaten Semarang akan Direhab Tahun Ini

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, di tahun 2024 ini rencananya akan segera melakukan rehabilitasi di beberapa sekolah rusak yang ada di Kabupaten Semarang.

Diungkapkan oleh Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo bahwa tahun ini total ada 9 sekolah yang akan direhabilitasi oleh Disdikbudpora Kabupaten Semarang.

“Di Kabupaten Semarang tidak ada sekolahan yang mau roboh, hanya memang ada beberapa sekolah yang harus ada perbaikan, jadi memang tidak parah kerusakannya. Dan di tahun 2024 ini ada 9 sekolahan yang masuk anggaran kami untuk segera dilakukan rehabilitasi,” ungkap Katon, Senin, 29 Januari 2024.

Lebih lanjut, ia menerangkan jika 9 sekolah yang akan segera direhabilitasi di tahun ini tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Semarang.

“Ada 9 sekolah, lokasinya pun tersebar, seperti di Kecamatan Suruh, Bringin, Kecamatan Ambarawa, Sumowono, lalu ada juga di Kecamatan Kaliwungu, dan Kecamatan Tuntang,” jelasnya.

Menurut Katon, beberapa sekolah di kecamatan tersebut diantaranya yakni SD Negeri Kesongo 04, SD Negeri Tanjung 02, SD Negeri Jubelan 01, SD Negeri Kedungringin 03, dan beberapa sekolah lainnya.

“Jadi proses rehabilitasi ini kita masih menunggu Detail Engineering Design (DED) selesai di awal tahun ini, dan secepatnya akan kita segera lakukan rehabilitasi,” sebutnya.

Adapun untuk biaya rehabilitasi besarannya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah.

“Tergantung kerusakannya, jadi untuk dananya nanti akan disesuaikan sesuai dengan rehabilitasi yang dilakukan di masing-masing sekolahan ini, karena sekolah satu dan lainnya, kebutuhan rehabilitasinta berbeda-beda,” imbuh Katon.

Ia melanjutkan, anggaran untuk rehabilitasi ada maksimal dana yang dikeluarkan per masing-masing sekolahan.

“Untuk dana minimal itu ada Rp 36 juta dan maksimal Rp 700 juta, jadi sudah ada batasan untuk dana yang harus dikeluarkan untuk merehabilitasi masing-masing sekolahan tersebut. Untuk 9 sekolahan yang akan di rehabilitasi ini semuanya adalah Sekolah Dasar, dan dana yang digunakan adalah dana dari APBD 2024,” terang Katon.

Untuk itu, dirinya berharap dengan adanya rencana rehabilitasi di 9 sekolahan di Kabupaten Semarang ini, agar kedepannya para siswa dapat belajar dengan baik, tenang, dan nyaman.

“Tidak hanya itu, dengan adanya rehabilitasi ini juga pihak sekolah dan siswa bisa menerapkan pembelajaran kurikulum merdeka dengan baik,” harapnya.

Sementara itu, disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Negeri Kesongo 04, Siti Yulaekah menjelaskan perasaan senangnya akan adanya rencana rehabilitasi di sekolah SD Negeri Kesongo 04 tersebut.

“Senang ya mbak, semoga segera terealisasi, karena memang sekolah kami ini berada di kebun-kebum warga, jadi cuacanya lembab, sehingga banyak beberapa bangunan di sekolah kami yang berbahan dari kayu itu dimakan rayap, jadinya keropos,” terangnya saat ditemui Lingkar di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Yulaekah mengaku sejak kedatangannya di SD Negeri Kesongo 04 pada Juni 2022 lalu, ia sudah melakukan sekali rehabilitasi yang diambilkan dari Dana BOS sekolahan.

“Dana BOS itu kan tidak boleh untuk membangun ya, bolehnya memperbaiki, jadi kami perbaiki sedikit saat itu, misal keramik yang pecah, atap yang bolong-bolong, benerapa kayu kusein dan jendela itu kami tambal dengan semen supaya kuat, jadi anak-anak belajar di sekolah sini juga aman,” bebernya.

Ditanya soal bangunan yang akan direhabilitasi oleh Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Yulaekah menerangkan masih ada beberapa bangunan lainnya yang memang saat ini perlu diperbaiki.

“Ini mbak, pembatas antar kelas kita masih pakai kayu teriplek, lalu ini ada dibawahnya juga sudah dimakan rayap, jadinya berlubang-lubang. Atap di beberapa kelas sekolah kami, misal di ruang Kelas 1 dan ruang Kelas 2 ini bolong-bolong takut kalau tiba-tib jatuh menimpa siswa kita. Ini juga keramik di kelas ada yang pecah-pecah, jadi memang kami butuh direhabilitasi secepatnya,” ungkapnya.

Sebagai informasi, SD Negeri Kesongo 04 sendiri saat ini ada total 200 siswa di sekolahan tersebut, dengan 14 guru yang mengajar setiap harinya.

Adapun di sekolahan tersebut ada dua gedung yang terpisah dengan sebuah jalan di wilayah Dusun Banjaran, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

“Alhamdulillah kalau sekolah kita akan direhabilitasi mbak, senang kami. Selain perbaikan dibeberapa kelas, kami juga sebetulnya ingin punya tempat pembuangan sampah sendiri, selama ini pakai sumur bekas yang sudah tidak digunakan lagi, itupun kita buatkan juga bak sampah di belakang kelas-kelas di sekolah ini, supaya etis ya, sampah di belakang tempatnya. Lalu kami juga butuh ruangan untuk menyimpan alat-alat musik yang digunakan anak-anak kami,” sebut Yulaekah.

Ia berharap dengan adanya rencana rehabilitasi SD Negeri Kesongo 04 dari Disdikbudpora Kabupaten Semarang itu mampu membuat nyaman para siswa saat belajar di sekolah tersebut.

“Terim kasih kami diperhatikan, dan tentunya dengan rencana rehabilitasi di sekolah kami, siswa-siswi kami bisa merasa aman, dan nyaman saat belajar di ruang kelas dan nyaman bermain di luar kelas, semoga segera terealisasi,” tutupnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts