Raperda Perubahan APBD 2023 Disetujui, Bupati Semarang: Defisit Tahun Ini Nol Rupiah

SEMARANG, Lingkarjateng.id Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Semarang menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) menjadi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Semarang mengenai Perubahan APBD Kabupaten Semarang tahun anggaran 2023.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha dalam laporannya menyampaikan bahwa pada perubahan APBD tahun anggaran 2023 untuk rencana Pendapatan Daerah (PAD) sebesar Rp 2,37 triliun mengalami penurunan sebesar Rp 68,92 miliar atau sekitar 2,83 persen.

“Nilai tersebut dibandingkan dengan Penetapan APBD tahun anggaran 2023 jumlahnya sebesar Rp 2, 44 triliun,” katanya di sela sambutan Rapat Paripurna Raperda Perubahan APBD Kabupaten Semarang tahun anggaran 2023 di komplek kantor DPRD Kabupaten Semarang, Rabu, 23 Agustus 2023.

Bupati menyebut bahwa Rencana Belanja Daerah pada penetapan APBD Kabupaten Semarang tahun anggaran 2023 sebesar Rp 2,55 triliun.

“Untuk Rencana Belanja Daerah sendiri dari angka Rp 2,55 triliun menjadi sebesar Rp 2,579 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 1,01 persen atau Rp 25,89 miliar,” jelasnya.

Dengan demikian, melihat rencana pendapatan dan belanja tersebut terjadi defisit sebesar Rp 207,02 miliar. Namun, seluruh defisit tersebut telah ditutup dengan pembiayaan netto sebesar Rp 207,02 miliar.

“Artinya untuk defisit atau sisa lebih pembiayaan anggaran tahun 2023 ini menjadi nol rupiah,” ujarnya.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening mengatakan bahwa untuk kondisi keuangan Kabupaten Semarang saat ini masih dalam kondisi yang tengah tidak baik.

“Oleh karena itu kita harus mencadangkan dana Pilkada 2024. Lalu ada beberapa kebijakan dari pusat mengenai dana alokasi umum yang akhirnya harus spesifik dan sudah diatur peruntukannya, sehingga harus ada penyesuaian-penyesuaian lagi,” tuturnya.

Tapi secara umum, lanjut Bondan, baik Pemkab Semarang dan juga DPRD Kabupaten Semarang sudah mengupayakan agar anggaran tersebut bermanfaat untuk masyarakat.

“Sedangkan untuk defisit harus kita nol kan, karena kami tidak ingin ada hutang daerah, dan semoga APBD kita bermanfaat dengan baik. Prinsip kami menggunakan sistem efektif efisien dalam penggunaan APBD. Kita tetap fokus menggarap soal kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Kami masih fokus di sektor-sektor tersebut,” tegasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Similar Posts