Perlancar Proyek IKN, Jokowi Izinkan Pengadaan Kapal Ro-Ro Sulteng-Kaltim

DONGGALA, Lingkar.news Rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pontoloan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) telah rampung dan diresmikan pada Rabu, 27 Maret 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyetujui usulan pengadaan kapal Ro-Ro (roll on-roll off) sebagai sarana transportasi dari Sulteng menuju ke Provinsi Kalimantan Timur untuk mendukung proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Saya senang bahwa pelabuhan ini telah selesai, dan tadi Menteri Perhubungan menyampaikan perlunya kapal Ro-Rro dari Provinsi Sulteng menuju ke Kalimantan Timur, utamanya untuk mendukung proses pembangunan di Ibu Kota Nusantara. Saya setuju dengan itu,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyetujui permintaan tersebut karena banyak bahan bangunan, utamanya seperti batu-batuan, dan pasir yang berasal dari Sulawesi Tengah.

“Mungkin semuanya dari sini. Nilainya itu bukan hanya miliaran tapi sudah triliun,” terangnya.

Percepat Investasi, Forum Investor IKN Dibentuk

Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan perlunya untuk terus meningkatkan fasilitas pelabuhan, dan tidak boleh kalah dengan pelabuhan negara-negara lain.

Oleh karena itu pihaknya meminta agar standar layanan, standar manajemen, dan standar teknologi dilengkapi dengan layanan logistik yang terintegrasi serta terkoneksi dengan moda angkutan lainnya semakin diperkuat agar pelayanan semakin cepat dan efisien.

Sebelum peresmian proyek tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Pemerintah Provinsi Sulteng berdiskusi agar hubungan IKN dengan daerah bisa semakin ditingkatkan dengan diresmikannya kedua pelabuhan di Kawasan Teluk Palu.

“Mohon Pak Presiden untuk menyetujui kami mengadakan kapal roro agar produk-produk yang ada di sini lebih produktif. Katakanlah dari kebun, kemudian naik truk dan kapal roro, serta langsung ke Pelabuhan IKN dan selanjutnya ke pasar, Pak,” ujar Budi.

65 Persen Wilayah IKN akan Dijadikan Kawasan Lindung

Terlebih, kata Menhub, agrikultur di Provinsi Sulteng juga menjadi penting karena sangat baik, apalagi dengan provinsi itu berhadapan langsung dengan IKN secara geografis.

Rehabilitasi Pelabuhan Wani meliputi pembangunan dermaga sepanjang 150 meter, trestle sepanjang 28 meter, gedung kantor wilker, garasi kapal negara, dan masjid. Pelabuhan Wani memiliki kapasitas layanan eksisting kargo sebesar 82.000 ton per tahun dan mampu melayani kapal terbesar 6.000 DWT.

Sedangkan rekonstruksi Pelabuhan Pantoloan meliputi rehabilitasi trestle sepanjang 93 meter, dermaga sepanjang 169 meter, perpanjangan struktur atas dermaga, dan gedung kantor KSOP seluas 1.500 meter persegi.

Hal tersebut dilakukan sesuai amanat Presiden melalui Inpres Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulteng dan wilayah terdampak lainnya.

Sejumlah fasilitas yang direhabilitasi meliputi pembongkaran/replacement struktur eksisting yang rusak dan pekerjaan pembangunan fasilitas pelabuhan sisi laut dan sisi darat, seperti pembangunan dermaga beserta apron dermaga, area cargo multipurpose, terminal penumpang, gedung Kantor KSOP berserta fasilitas publik lainnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Similar Posts