Lingkarsemarang.com

Hari Ini, Hevearita G Rahayu Resmi Dilantik Jadi Wali Kota Semarang

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita akhirnya dilantik sebagai Wali Kota Semarang pada Senin, 30 Januari 2023. Pelantikan ini dimeriahkan dengan parade umbul-umbul hingga Prajurit Tirang putriputri.

Mbak Ita akan melanjutkan sisa masa jabatan tahun 2021-2026 menggantikan wali kota sebelumnya, Hendrar Prihadi, yang saat ini menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) per 10 Oktober 2022.

Ketua PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri  dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, DPRD Jateng, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terlihat menghadiri pelantikan Wali Kota Semarang ini.

Sebelum dilantik, Mbak Ita sempat sungkem dan meminta restu kepada sang ibunda, Atoek Nur Soetarti. Hal itu ia lakukan karena menurutnya, orang tua merupakan sosok yang sangat berperan mengantarkannya dalam berbagai langkah kehidupannya.

Bahkan, masyarakat pun turut antusias atas dilantiknya Mbak Ita sebagai Wali Kota Semarang. Salah satunya Kardi (48). Warga Kecamatan Semarang Utara ini berharap Mbak Ita mampu menjalankan tugas-tugasnya sebagai Wali Kota Semarang dengan baik dan amanah.

“Semoga Semarang tambah maju dan tidak lagi banjir, khususnya di daerah Semarang Utara,” ujarnya berharap.

Sementara itu, sebagai wujud rasa syukur Pemkot Semarang juga menggelar tasyakuran atas dilantiknya Mbak Ita sebagai Wali Kota Semarang.

“Kami mendapatkan amanah dari masyarakat yang tentu kami ingin juga berbagi. Kami melakukan kegiatan pesta rakyat jadi kita bisa bersama-sama menikmati. Yang makanan-makanan ini kami mengundang pelaku UMKM atau PKL. Jadi semua makanannya adalah dari masyarakat (dan kembali untuk masyarakat),” ungkap Mbak Ita usai menghadiri gladi bersih pelantikan pada Minggu, 29 Januari 2023 malam.

Acara pelantikan juga akan dimeriahkan parade umbul-umbul, tonggak warak, hingga Prajurit Tirang putriputri.

“Nanti di Balaikota akan ada 20 orang penari perwakilan dari berbagai etnis. Dari Tionghoa, Arab, Jawa, dan lain-lain. Kemudian diiringi oleh musik rebana dan gambang Semarangan. Ini sebagai penggambaran karakter masyarakat Kota Semarang yang multi etnis yang saling bersinergi dan berkolaborasi dengan rukun, guyub, kompak,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version